KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM (BASIC LAB
SKILLS)
“PERSIAPAN”
Laboratorium merupakan tempat melakukan
praktikum, penelitian yang mendukung pembelajaran dan pengembangan keilmuan.
Selain sebagai guru biologi atau IPA yang berkompetensi yang baik, kita juga
dituntut sebagai pengelola laboratorium yang baik dan harus memiliki kemampuan atau keterampilan
dasar dalam pelaksanaan praktikum di laboratorium. Berikut Kemampuan dasar yang
harus dimiliki pada saat sebelum atau persiapan dalam praktikum Sains. Prosedur persiapan kerja di laboratorium sangat
penting untuk diperhatikan mengingat tentang keselamatan semua pihak merupakan
tanggung jawab semua pengguna laboratorium.
Keterampilan dasar sebelum melakukan praktikum terdiri dari :
a) Mengetahui
kelengkapan apa saja yang wajib digunakan dalam praktikum.
Diperlukan berbagai kelengkapan seperti jas lab, masker, sarung tangan, sepatu ket, dan sebagainya. Kelengkapan ini umumnya dipakai sebelum melakukan praktikum di laboratorium, yang untuk menjaga keamanan praktikan serta alat dan bahan yang digunakan.
Jas
lab digunakan untuk melindungi dari percikan atau tumpahan dan melindungi
pakaian dari noda serta meninimalisir panas. Biasanya terbuat dari bahan katun
dan nylon. Masker yang digunakan adalah masker yang terbuat dari kain yang anti
debu dan biasanya hanya digunakan 1 kali pakai dan langsung dibuang agar tidak
terkontaminasi zat apabila digunakan berkali-kali.
Sarung
tangan yang digunakan adalah sarung tangan karet. Cara menggunkan sarung tangan :
1. Lepaskan aksesoris yang ada di tangan seperti cincin,
jam tangan dan gelang
2. Mulai mencuci tangan, Kemudian
keringakan tangan dengan handuk bersih.
3. Buka kemasan, pertahankan
sarung tangan pada permukaan dalam pembungkus.
4. Identifikasi sarung tangan kanan dan
kiri. Kenakan sarung tangan pada sarung tangan yang lebih dominan.
5. Dengan ibu jari dan dua jari
lainnya dari tangan non dominan, pegang tepi manset sarung tangan untuk tangan
dominan. Sentuh hanya pada permukaan dalam sarung tangan.
6. Tarik sarung tangan pada tangan yang
dominan, lebarkan manset, pastikan bahwa manset tidak menggulung pada tangan,
pastikan juga ibu jari dan jari – jari pada posisi yang tepat.
7. Dengan tangan yang telah memakai
sarung tangan, masukkan jari di bawah manset sarung tangan kedua.
8. Tarik sarung tangan kedua pada tangan
yang non dominan. Jangan biarkan jari – jari dan ibu jari sarung tangan yang
dominan menyentuh bagian tangan non dominan yang terbuka. Pertahankan ibu jari
sarung tangan non dominan abduksi ke belakang.
9. Jika sarung tangan kedua telah
terpasang cakupkan kedua tangan, manset biasanya terbuka saat pemasangan.
Pastikan untuk menyentuh bagian yang steril.
Sepatu
kets biasanya digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.
b) Mengetahui
macam-macam alat dalam laboratorium beserta fungsinya
Pengetahuan ini
diperlukan agar penggunaan alat dapat efektif. Selain itu, alat-alat di
laboratorium biasanya sensitive dan penggunaannya spesifik sesuai petunjuk dan
keperluan.
c) Mengetahui
benda dan zat-zat kuat yang dapat membahayakan tubuh
bahan-bahan
dalam laboratorium IPA biasanya berupa zat-zat kimia. Bahan kimia dapat
dikenali melalui sifat dan wujudnya. Sifat bahan kimia berupa asam, basa dan
bentuk garam. Wujud bahan kimia dapat berbentuk padatan, cairan, dan gas. Bahan
juga dapat dikenali dengan menggunakan indera misalnya tembaga sulfat bentuk
kristal warna biru, iodium bentuk kristal berwarna coklat ungu. Sebelum
mengenali bahan sebaiknya dikenali dahulu sifatnya dengan melihat simbol bahaya
yang tercantum pada label.
Gambar diatas adalah
simbol-simbol yang umumnya ada di laboratorium. Simbol ini harus diperhatikan
dan dipahami supaya Anda mengetahui bahaya yang ada pada suatu benda atau zat
kimia. Berikut adalah penjelasan simbol-simbol tersebut.
1.
Animal hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin
saja hewan itu beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil
eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar Anda.
Untuk itu maka jangan meninggalkan sisa-sisa praktikum sembarangan di laboratorium karna akan menyebabkan adanya hewan yang akan mencari sumber makanan disana.
Untuk itu maka jangan meninggalkan sisa-sisa praktikum sembarangan di laboratorium karna akan menyebabkan adanya hewan yang akan mencari sumber makanan disana.
2.
Sharp instrument
hazard adalah bahaya yang berasal
dari benda-benda yang tajam. Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka
dapat melukai Anda. Maka jauhkan dari jangkauan tangan yang sangat dekat agar tidak terkena anggota tubuh praktikan
3.
Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang
panas. Tangan Anda akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan
aktif atau menyala. Jauhkan diri dari benda yang panas dan jangan dekatkan dengan benda-benda yang mudah meleleh terkena suhu panas.
4.
Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah
pecah. BIasanya berupa gelas kimia. Jauhkan dari tangan dan biasakan menggunakan sarung tangan ketika mengambil barang-barang kaca.
5.
Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia.
Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi.Gunakan selalu sarung tangan ketika beraktivitas di dalam laboratorium
6.
Electrical hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang
mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam menggunakannya supaya tidak tersengat
listrik. Jauhkan dari benda-bendayang bertegangan listrik seperti handphone karna bisa menyebabkan kerusakan.
7.
Eye & face hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang
dapat membuat iritasi pada mata dan wajah. Gunakan masker atau pelindung wajah
sebelum menggunakan bahan tersebut.
8.
Fire hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah
terbakar. Contohnya adalah kerosin (minyak tanah) dan spiritus. Jauhkan dari benda yang bisa menyebabkan api dan kebakaran
9.
Biohazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis.
Bahan tersebut bisa dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS.
Contohnya adalah tempat pembuangan jarum suntik.
10.
Laser radiation
hazard adalah bahaya yang berasal
dari sinar laser. Jauhkan benda yang bisa menyebabkan radiasi seperti handphone karna akan menyebabkan hal yang tidak baik pada pengguna handphone maupun handphonenya sendiri.
11.
Radioactive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda
radioaktif. Benda ini dapat mengeluarkan radiasi dan jika terpapar terlalu lama
maka akan menyebabkan kanker.
12.
Explosive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah
meledak. Jauhkan benda tersebut dari api.
Perhatikan pada video berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=oL63Ma4QcnM
Perhatikan pada video berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=oL63Ma4QcnM
c) Menguasai
konsep/ teori dasar mengenai praktikum
Konsep/ teori dasar
biasanya dipelajari sebelum melakukan praktikum di laboratorium. Peserta didik
diberikan bahan ajar yang bisa dibaca dan dipelajari sebelum praktikum. Sebelum
praktikum, konsep tersebut diuji coba dengan memberikan beberapa pertanyaan
yang harus dijawab ( pretes ) dan postest.
d) Mengetahui
prosedur yang akan dilakukan dalam praktikum
Prosedur praktikum
biasanya diberikan dalam bentuk modul praktikum atau lembar kerja siswa.
Prosedur ini dapat berupa cara kerja atau langkah kerja yang harus dilakukan
langkah demi langkah sesuai urutannya.
f) Mengetahui
alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
Hal ini dapat
dilakukan dengan pemberian label terhadap jenis-jenis alat dan bahan di
laboratorium. Pemberian label terhadap jenis – jenis bahan diperlukan untuk
dapat mengenal dengan cepat dan mudah sifat bahaya dari suatu bahan. Pengenalan
dengan label ini amat penting dalam penanganannya, serta
transportasi dan penyimpanan bahan-bahan atau pergudangan. Cara penyimpanan
bahan-bahan di laboratorium memerlukan pengetahuan dasar akan sifat bahaya
serta kemungkinan interaksi antara bahan serta kondisi yang mempengaruhinya.
g) Mengetahui
cara penggunaan alat dalam laboratorium
Dalam sebuah
praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi
dari alat-alat laboratorium. Alat-alat dilaboratorium dapat dibagi berdasarkan
jenis bahan pembuatnya atau berdasarkan fungsinya.
h) Mengetahui
cara mensterilkan atau mengkalibrasi alat-alat dalam laboratorium
Keterampilan dasar dalam
mensterilkan atau mengkalibarsi alat-alat laboratorium hendaknya dikuasi oleh
setiap praktikan (siswa atau pengelola). Setiap alat-alat yang akan dan telah
digunakan pada praktikum wajib disterilisasikan oleh praktikan agar alat-alat
tersebut bersih dan tidak meninggalkan zat-zat sisa kimia. Kebersihan meja
praktikum serta penataan alat dan zat-zat kimia harus tertata dengan baik.
Dengan kerapihan dan penataan meja praktikum beserta alat dan zat-zat kimia
akan mengecilkan kemungkinan mencampur adukan sample, salah menambahkan zat
kimia, menumpahkan larutan dan memecahkan alat gelas.
i) Kemampuan
pada saat melakukan praktikum
kemampuan ini
diperlukan untuk memastikan bahwa praktikan sudah memahami dan melakukan
prosedur-prosedur diatas, sehingga praktikum dapat dilakukan secara aman dan
efektif.
I. Judul
Praktikum : UJI OKSIGEN SEBAGAI HASIL FOTOSINTESIS
Beberapa jenis tumbuhan, terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk
memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup,
tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang sering disebut dengan proses fotosintesis dimana proses ini merupakan
proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun suatu tumbuhan yang memiliki
kloropil, dengan menggunakan bantuan cahaya matahari. Cahaya matahari disini merupakan sumber energi yang sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses tersebut. Tanpa adanya
cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis. Hal ini terjadi disebabkan oleh klorofil yang berada didalam daun
tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila
ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986). .
Jan Ingenhousz merupakan orang
yang pertama kali menemukan proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan suatu
proses yang penting bagi organisme di bumi. Dengan fotosintesis ini tumbuhan
menyediakan makanan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jan Ingenhosz melakukan percobaan tersebut dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla
verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu
kemudian ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang
diisi air hingga penuh. Kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak
lama kemudian muncullah gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan
adanya oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis itu (Kimball,
1993).
Pada tahun 1860, Sachz juga membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol kemudian ditetesi dengan iodium. Timbullah warna biru kehitaman pada daun tersebut. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosintesis itu sendiri berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesisyang berarti penyusunan. Jadi dengan kata lain fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan bantuan cahaya. Namun fotosintesis ini hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil. Dimana klorofil itu sendiri adalah pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
Pada tahun 1860, Sachz juga membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol kemudian ditetesi dengan iodium. Timbullah warna biru kehitaman pada daun tersebut. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosintesis itu sendiri berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesisyang berarti penyusunan. Jadi dengan kata lain fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan bantuan cahaya. Namun fotosintesis ini hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil. Dimana klorofil itu sendiri adalah pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
II. Tujuan
Praktikum :
– Membuktikan bahwa
fotosintesis menghasilkan oksigen
– Mengamati faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap fotosintesis
III. Alat
dan Bahan Praktikum
ALAT
|
BAHAN
|
Beaker
glass 100 ml
Corong
kaca kecil
Tabung
reaksi
Thermometer
Bascom
plastic /ember kecil
Kawat
|
Es
Air
hangat 400C
NaHCO3
Tumbuhan Hydrilla
verticilata (tumbuhan air untuk aquarium)
|
Keterampilan
Dasar Dalam Laboratorium : Persiapan
1. Mengetahui
Kelengkapan Apa Saja Yang Wajib Digunakan Dalam Praktikum.
Gunakan peralatan kerja jas
laboratorium untuk melindungi pakaian, masker untuk
menghindari menghirup langsung zat-zat kimia yang berbahaya, sarung tangan
untuk melindungi tangan dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
Pada praktikum uji oksigen sebagai hasil fotosintesis wajib menggunakan jas
lab, sarung tangan, masker, dan sepatu
2. Keterampilan
mengetahui alat-alat dan bahan yang digunakan
ALAT
|
BAHAN
|
Beaker
glass 100 ml
Corong
kaca kecil
Tabung
reaksi
Thermometer
Bascom
plastic /ember kecil
Kawat
|
Es
Air
hangat 400C
NaHCO3
Tumbuhan Hydrilla
verticilata (tumbuhan air untuk aquarium)
|
ALAT
|
|
|||
Beaker
glass 100 ml
|
Corong
kecil
|
Tabung
reaksi
|
|
Termometer
|
Ember
kecil
|
|
BAHAN
|
|
||||
NaHCO3
|
Hydrilla sp
|
Cara Membaca Skala Termometer Alkohol
Termometer alkohol merupakan alternatif termometer raksa (merkuri). Namun termometer alkohol memiliki batas pengukuran sampai dengan 78oC. Dengan demikian, termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi. Versi termometer alkohol (etanol) adalah yang paling banyak digunakan karena biaya rendah dan bahaya yang ditimbulkan kecil ketika terjadi kerusakan pada tabung kaca.
bisa dilihat pada video tutorial berikut : https://www.youtube.com/watch?v=wvGObFcBxrs
3. Mengetahui zat-zat kuat yang dapat membahayakan tubuh
Siswa
wajib mengetahui zat-zat bahaya yang berada didalam laboratorium. Pada
praktikum uji oksigen sebagai hasil fotosintesis tidak terdapat zat-zat
berbahaya yang digunakan.
4. Keterampilan Menguasai
Konsep/ Teori Dasar Mengenai Praktikum
Teori
dasar mengenai fotosintesis hendaknya dipelajari dan dikuasai oleh
siswa/praktikan sebelum praktikum dimulai serta membawa literatur. Hal ini
diperlukan agar siswa memiliki pengetahuan dasar dan memahami dasar konsep dari
materi yang diparktikumkan.
5. Mengetahui
prosedur kerja pada praktikum Uji Oksigen Sebagai Hasil Fotosintesis
Prosedur kerja
sudah dituangkan dalam penuntun praktikum/LKS. Cara kerja
Rangkailah alat dan
bahan seperti gambar di atas sebanyak 5 perangkat. Upayakan tabung reaksi dalam
keadaan penuh berisi air (tidak ada rongga udara).
Berilah perlakuan
sebagai berikut:
a. Perangkat pertama diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung
Perangkat ke dua diberi NaHCO3
b. Perangkat ke tiga diberi es batu
c. Perangkat ke empat tambahkan air panas hingga suhu air menjadi hangat sekitar 400C
d. Perangkat ke lima diletakkan di tempat teduh yang tidak terkena cahaya langsung
a. Perangkat pertama diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung
Perangkat ke dua diberi NaHCO3
b. Perangkat ke tiga diberi es batu
c. Perangkat ke empat tambahkan air panas hingga suhu air menjadi hangat sekitar 400C
d. Perangkat ke lima diletakkan di tempat teduh yang tidak terkena cahaya langsung
Amatilah gelembung
yang muncul setelah 5 menit, catat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan!
6. Mengetahui Alat
Dan Bahan Yang Akan Digunakan Dalam Praktikum
Alat
dan bahan pada praktikum untuk memudahkan mengingat nama-nama alat dan bahan
tersebut baiknya diberikan label nama..
7. Mengetahui cara
penggunaan alat dalam laboratorium
- Keterampilan mengetahui
penggunaan termometer
- Keterampilan
mengetahui bagaimana penggunaan corong
8. Mengetahui cara
mensterilkan atau mengkalibrasi alat-alat dalam laboratorium
- Keterampilan mensterilkan beaker
glass dengan menggunakan alkohol, agar tidak gores, rusak bahkan pecah saat dibersihkan
dan tidak terkontaminasi zat dari luar.
Berdasarkan
artikel yang telah dijabarkan diatas, penulis ingin mendiskusikan beberapa
pertanyaan bersama para pembaca, antara lain:
1. Mengapa
keterampilan dasar berupa kemampuan dalam persiapan harus dimiliki oleh seorang
praktikan ?
2. Bagaimana jika ada salah satu
point keterampilan dasar di atas tidak dimiliki praktikan, apakah kegiatan
praktikum akan berjalan lancar ?
3. Apa pengaruh keterampilan
dasar persiapan terhadap keterampilan pelaksanaan dan pasca praktikum ?













