Selasa, 20 Maret 2018

SISTEM MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM IPA



SISTEM MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM IPA
Dalam era globalisasi, Laboratorium harus mampu mengantisipasi perkembangan serta kebutuhan pengujian di masa mendatang dikarenakan keberadaan laboratorium pengujian yang menjamin mutu hasil pengujian sangat dibutuhkan untuk mencapai suatu keberhasilan. Keberhasilan dapat dicapai melalui pengimplementasian dan pemeliharaan sistem manajemen mutu yang didesain untuk selalu memperbaiki efektivitas dan efisiensi kinerjanya sambil mempertimbangkan kebutuhan semua pihak berkepentingan. Untuk mencapai keseragaman hasil analisa antar laboratorium dibutuhkan suatu standar yang bersifat internasional yang mencakup sistem mutu dan implementasi teknis yang baik, salah satunya adalah dengan menerapkan standar ISO 17025. 
SO/IEC 17025:2005 adalah Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi (General requirements for the competence of testing and calibration laboratories). Standar sistem manajemen ini mencakup sistem mutu, administrasi dan teknis yang menggerakkan kegiatan laboratorium. Standar ini dapat diterapkan pada semua organisasi yang melakukan pengujian dan/atau kalibrasi baik untuk laboratorium pihak pertama, pihak kedua pihak ketiga dan laboratorium yang kegiatan pengujian dan/atau kalibrasinya merupakan bagian dari inspeksi dan sertifikasi produk.
Dalam ISO/IEC 17025:2005 secara jelas dibedakan persyaratan untuk persyaratan manajemen dan persyaratan teknis, termasuk didalamnya keharusan memiliki personil manajerial dan personil teknis. Laboratorium harus mendokumentasikan kebijakan, sistem, program dan instruksi sejauh yang diperlukan untuk menjamin mutu hasil pengujian dan/atau kalibrasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kebenaran dan kehandalan pengujian dan/atau kalibrasi, laboratorium harus memperhitungkan faktor-faktor tersebut dalam mengembangkan metode, prosedur pengujian, prosedur kalibarasi, pelatihan, kualifikasi personil dan pemilihan serta kalibrasi peralatan yang digunakan.
Keuntungan dari penerapan sistem manajemen mutu ISO 17025:2005 adalah : 
1. Meningkatkan kemampuan dan kepercayaan pada laboratorium kalibrasi dan laboratorium pengujian melalui penerapan persyaratan yang berlaku.
2. Memudahkan penghapusan hambatan non-pajak perdagangan melalui penerimaan hasil kalibrasi dan hasil uji antar negara.
3.  Memudahkan kerjasama antar laboratorium dan antar instansi dalam tukar menukar informasi, pengalaman dan harmonisasi standard dan prosedurnya.
Laboratorium IPA merupakan (1) tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau penyelidikan. (2) Sarana penunjang pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. (3) Berupa ruang tertutup atau ruang terbuka (lingkungan di luar kelas). (4) Sarana pengembangan kompetensi siswa baik kognitif, psikomotorik, maupun afektif. (5) Sarana pengembangan kompetensi sosial siswa. Untuk memenuhi Fungsi laboratorium IPA di atas maka laboratorium IPA hendaklah memiliki sistem manajemen mutu yang sesuai dengan standar.
Sistem Manajemen Mutu Laboratorium IPA
1. Organisasi Laboratorium 
Laboratorium memiliki struktur organisasi yang setiap anggotanya memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing. Kepala sekolah dalam organisasi laboratorium memiliki tugas dan fungsi sebagai penanggungjawab. Kepala sekolah dan kepala laboratorium memiliki hubungan hierarki dalam struktur organisasi laboratorium. Dalam struktur organisasi laboratorium juga ada teknisi dan laboran yang masing-masing memiliki tugas pokok dan fungsi dalam laboratorium.
2. Personal
Aspek personal dalam manajemen mutu berkaitan dengan kompetensi dari setiap tenaga yang ada di laboratorium. Kompetensi yang harus dimiliki setiap kepala laboratorium, teknisi, dan laboran mengacu pada standar pemerintah No. 26 Tahun 2008. Adapun kompetensi yang harus dimiliki antara lain: 
Ø  kompetensi kepribadian
Ø  kompetensi sosial
Ø  kompetensi manajerial
Ø  kompetensi administratif
Ø  kompetensi profesional
3. Equipment
Equipment dimaksud disini adalah peralatan yang ada di laboratorium. Adapun peralatan di laboratorium yaitu tabung reaksi, cawan petri, pipet tetes, pengaduk, gelas ukur, spiritus, dan segala alat yang biasa dipakai dalam praktikum. 
4. Information management
Informasi dibedakan berdasarkan sifatnya ada 2 yaitu akuntabilitas dan responsibilitas. Informasi yang bersifat akuntabilitas adalah informasi yang arahnya vertikal (keatas). Informasi yang bersifat akuntabilitas dapat dikatakan administratif. Informasi yang bersifat responsibilitas adalah informasi yang arahnya horizontal (kiri-kanan dan bawah). Informasi yang responsibilitas ini dapat dikatakan bersama. Saat memanajemen informasi yang ada di laboratorium harus bisa membedakan antara informasi yang bisa dibagikan ke publik dengan informasi yang tidak bisa dibagikan ke publik. Sebagai contoh, kita tidak boleh memberitahukan informasi tentang dimana membeli zat-zat kimia yang sifatnya terlarang karena dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan kriminal. Selain itu, kita sebaiknya melaporkan aliran dana yang ada di laboratorium kepada anggota organisasi laboratorium saja.  

5. Proses Pengendalian
Proses pengendalian lebih menekankan pada penggunaan bahan yang berbahaya terhadap praktikum terutama limbah. Setiap laboratorium harus memiliki tempat pembuangan limbah hasil praktikum. Sebaiknya limbah dibuang di tempat sampah yang berbeda-beda sesuai jenis limbahnya agar tidak terjadi kontaminasi ataupun kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan orang-orang yang ada di laboratorium. Terkait penggunaan bahan yang berbahaya dalam praktikum sebaiknya diganti dengan bahan yang lebih aman bagi keselamatan praktikan akan tetapi fungsinya sama. 

6. Purchasing and Inventory
Sebelum membeli barang untuk laboratorium sebaiknya di data dahulu alat dan bahan yang ada di laboratorium. Alat dan bahan yang ada dicek kelayakannya dan jumlahnya. Apabila stok alat atau bahan tinggal sedikit sebaiknya cepat-cepat dibeli atau dipesan sebelum praktikum dilaksanakan agar tidak menghambat keterlaksanaan praktikum. Inventarisasi alat dan bahan harus terus dilakukan dan dicatat sebagai laporan kepada kepala laboratorium. Inventarisasi yang baik dapat menunjang kemajuan laboratorium.

7. Document and Record
Dokumen yang ada di laboratorium meliputi berita acara serta dokumen-dokumen kegiatan yang ada di laboratorium. Perekaman berkaitan dengan alat yang dipakai di laboratorium. Setiap kegiatan di laboratorium harus terdokumentasi dengan baik sebagai pertanggungjawaban dalam mengelola laboratorium.

8. Occurred Management  
Manajemen terkait penyimpangan di laboratorium ditekankan pada antisipasi. Keamanan dan keselamatan di laboratorium harus dibuat standar operasional prosedur (SOP). 

9. Assesment 
Penilaian merupakan target ketercapaian untuk setiap jenis layanan yang ada di laboratorium. Setiap kegiatan yang ada di laboratorium haruslah dievaluasi atau dimonitoring.

10. Facility and Safety
Fasilitas yang mendukung keselamatan kerja di laboratorium antara lain: ventilasi, lemari asam, alat pemadam kebakaran, aliran listrik, aliran air, dan sebagainya. Selain itu, gunakanlah baju lab, masker dan sarung tangan saat praktikum guna perlindungan diri dari bahaya zat ataupun alat. 

11. Customer service
Kerja customer service adalah piket terhadap kebersihan dan pelayanan yang ada di laboratorium. Sekolah yang laboratoriumnya tidak memiliki customer service bisa meminta siswa untuk membantu saat ada praktikum akan tetapi tidak mengganggu aktivitas belajar siswa tersebut. 

12. Process improvement 

Proses kemajuan terhadap laboratorium dapat dilakukan dengan cara merefleksi setiap kegiatan yang ada di laboratorium. Refleksi ini sangat penting dilakukan guna kemajuan laboratorium. Tanamkanlah prinsip: Hari ini lebih baik dari hari kemarin.


 Dari tulisan diatas, ada beberapa pertanyaan yang menurut penulis perlu didiskusikan, diantaranya :
 1.  Untuk persyaratan manajemen dan persyaratan teknis, termasuk didalamnya keharusan memiliki personil manajerial dan personil teknis. Apakah perbedaan antara personil manajerial dan personil teknis ? Apakah boleh keduanya hanya dimiliki oleh 1 orang saja?
 2.  Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
 3.  Apakah  dokumentasi pada sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah harus dilakukan pengkajian ulang secara berkala ?


18 komentar:

  1. terimakasih artikelnya, terkait pertanyaan kedua Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ? menurut saya yang terlibat pertama adalah kepala sekolah dan pengadaan alatnya, lalu ada kepala labor, selanjutnya laboran dan eknisi, guru mata pelajaran juga murid yang menggunakannya.karena semua yang bekerja dalam laboratorium tersebut terlibat dalam peningkatan manajemen mutunya.

    BalasHapus
  2. terima kasih...
    Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
    menurut saya dalam peningkatan mutu laboratorium adalah semua yang termasuk dari bagian sekolah.baik kepsek,guru,tenaga sekolah dan siswa berperan meningkatkan mutu lab. tetapi yang berperan aktif dalam mengaturnya adalah tenaga lab yang ada didalamnya.

    BalasHapus
  3. Menanggapi pertanyaan nomor dua Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah?
    Semua unsur yang berada di sekolah bertanggungjawab untuk meningkatkan mutu di laboratorium sekolah baik Kelapa Sekolah, Guru IPA, Kepala Laboratorium, dan Teknisi/Laboran.

    Salam
    Agung Laksono

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum
    Saya akan menjawab pertanyan no 2.
    pihak yang terlibat dalam manajemen mutu di sekolah adalah kepala sekola, kepala labor, laboran dan teknisi, guru bidang studi dan siswa itu sendiri

    BalasHapus
  5. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2 Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
    Dalam peningkatan mutu laboratorium Disekolah semua pihak terkait, baik itu kepsek,guru,tenaga sekolah serta siswa yang juga berperan dalam meningkatkan mutu laboratorium sekolah.terimakasih ^_^

    BalasHapus
  6. assalamualaikum wr wb
    saya mencoba menanggapi pertanyaan no 2.
    Menurut saya pihak-pihak yang terlibat dalam meningkatkan manajemen mutu laboratorium ipa yaitu semua pihak yang ada disekolah dimulai dari kepala sekolah, guru, pegawai sekolah, dan termasuk siswa. Dimana pihak-pihak tersebut akan dibentuk dalam suatu susunan struktur organisasi manajemen laboratorium IPA yang nantinya akan lebih berfokus pada tanggung jawab tugasnya masing-masing. tugas siswa disini lebih dalam bentuk menjaga dan merawat semua peralatan,bahan dan lingkunga agar tetap selalu dalam keadaan baik.

    BalasHapus
  7. Saya akan menanggapi pertanyaan no.2 Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
    menurut saya yang bertanggung jawab adalah kepala sekolah, Guru-guru bidang studi IPA, Kepala laboratorium, Teknisi dan Laboran.

    BalasHapus
  8. Menanggapi pertanyaan no 2.
    Siapa sjakah yg terlibat dalam laboratorium ipa?
    menurut saya yang terlibat adalah kepala sekolah , kepala labor, selanjutnya laboran dan eknisi, guru mata pelajaran Ipa dan juga murid yang menggunakannya.

    BalasHapus
  9. menanggapi pertanyaan nomor 3. iya. dokumentasi secara berkala diperlukan untuk menjaga, menambah manfaat dan meningkatkan mutu laboratorium. Terima kasih

    BalasHapus
  10. Assalamualaikum wr.wb
    Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
    Yang bertanggung jawab kepala sekolah,wakil kepala sekolah, kepala laboratorium, guru ipa dan teknisi serta laboran
    Terima kasih

    BalasHapus
  11. Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ? semua yang ada pada lingkungan sekolah seperti ,kepala sekolah dan jajaran guru lainnya , kepala laboratorium,laboran dan tekhnisi beserta para siswa disekolah

    BalasHapus
  12. Menurut pendapat saya, siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
    kepala sekolah,kepala labor, teknisi labor, guru bidang study yang menggunakan labor sebagai media pebelajaran dan juga siswa termasuk juga pengawas sekolah semua itu berperan aktif dalam meningkatkan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. lasan Materi yang sangat menarik. Saya akan mencoba menjawab no.1 terkait pertanyaan apakah perbedaan antara personil manajerial dan personil teknis ? Apakah boleh keduanya hanya dimiliki oleh 1 orang saja?
    Menurut saya perbedaannya adalah pada personil manajerial berhubungan dengan orang-orang melakukan pengaturan-pengaturan/koordinasi dalam pengelolaan labor, sedangkan personil teknis adalah orang-orang yang langsung terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dalam laboratorium seperti laboran,teknisi dll.jika mengacu pada laboratorium yang ideal maka tentu saja tidak boleh satu orang saja.

    BalasHapus
  15. Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
    jika disekolah maka semua element yang ada didalam sekolah dapat berperan dalam peningkatan manjemen mutu, namut disini lebih ditekankan kepada gru sebagai pelaksana management dan siswa sebagai perawat dari kualitas labor

    BalasHapus
  16. Mencoba menanggapi pertanyaan nomor 2, Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
    menurut saya yang terlibat meningkatkan sistem menajemen mutu laboratorium IPA di sekolah yaitu semua pihak sekolah terlibat seperti guru, siswa, kepala sekolah, laboran.

    BalasHapus
  17. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3 yaitu, Apakah dokumentasi pada sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah harus dilakukan pengkajian ulang secara berkala ?Pada fungsi manajemen terdapat kegiatan pengawasan dimana pengawasan ini berfungsi untuk mengevaluasi perubahan-perubahan yang terjadi misalkan ada bantuan alat dan bahan yang baru tentu akan ada penambahan pada buku inventaris

    BalasHapus
  18. menanggapi pertanyaan No 3. Apakah dokumentasi pada sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah harus dilakukan pengkajian ulang secara berkala ?
    ya tentu harus dilakukan guna menghindari sesuatu hal atau kesalahan yang terjadi pada dokumentasi sebelumnya

    BalasHapus