SISTEM
MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM IPA
Dalam
era globalisasi, Laboratorium harus mampu mengantisipasi perkembangan serta
kebutuhan pengujian di masa mendatang dikarenakan keberadaan laboratorium
pengujian yang menjamin mutu hasil pengujian sangat dibutuhkan untuk mencapai
suatu keberhasilan. Keberhasilan dapat dicapai melalui pengimplementasian dan
pemeliharaan sistem manajemen mutu yang didesain untuk selalu memperbaiki
efektivitas dan efisiensi kinerjanya sambil mempertimbangkan kebutuhan semua
pihak berkepentingan. Untuk mencapai keseragaman hasil analisa antar
laboratorium dibutuhkan suatu standar yang bersifat internasional yang mencakup
sistem mutu dan implementasi teknis yang baik, salah satunya adalah dengan
menerapkan standar ISO 17025.
SO/IEC
17025:2005 adalah Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan
Laboratorium Kalibrasi (General requirements for the competence of testing and
calibration laboratories). Standar sistem manajemen ini mencakup sistem mutu,
administrasi dan teknis yang menggerakkan kegiatan laboratorium. Standar ini
dapat diterapkan pada semua organisasi yang melakukan pengujian dan/atau
kalibrasi baik untuk laboratorium pihak pertama, pihak kedua pihak ketiga dan
laboratorium yang kegiatan pengujian dan/atau kalibrasinya merupakan bagian
dari inspeksi dan sertifikasi produk.
Dalam
ISO/IEC 17025:2005 secara jelas dibedakan persyaratan untuk persyaratan
manajemen dan persyaratan teknis, termasuk didalamnya keharusan memiliki personil
manajerial dan personil teknis. Laboratorium harus mendokumentasikan kebijakan,
sistem, program dan instruksi sejauh yang diperlukan untuk menjamin mutu hasil
pengujian dan/atau kalibrasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kebenaran dan kehandalan
pengujian dan/atau kalibrasi, laboratorium harus memperhitungkan faktor-faktor
tersebut dalam mengembangkan metode, prosedur pengujian, prosedur kalibarasi,
pelatihan, kualifikasi personil dan pemilihan serta kalibrasi peralatan yang
digunakan.
Keuntungan
dari penerapan sistem manajemen mutu ISO 17025:2005 adalah :
1. Meningkatkan kemampuan dan
kepercayaan pada laboratorium kalibrasi dan laboratorium pengujian melalui
penerapan persyaratan yang berlaku.
2. Memudahkan penghapusan hambatan
non-pajak perdagangan melalui penerimaan hasil kalibrasi dan hasil uji antar
negara.
3. Memudahkan
kerjasama antar laboratorium dan antar instansi dalam tukar menukar informasi,
pengalaman dan harmonisasi standard dan prosedurnya.
Laboratorium
IPA merupakan (1) tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau penyelidikan.
(2) Sarana penunjang pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. (3) Berupa
ruang tertutup atau ruang terbuka (lingkungan di luar kelas). (4) Sarana
pengembangan kompetensi siswa baik kognitif, psikomotorik, maupun afektif. (5)
Sarana pengembangan kompetensi sosial siswa. Untuk memenuhi Fungsi laboratorium
IPA di atas maka laboratorium IPA hendaklah memiliki sistem manajemen mutu yang
sesuai dengan standar.
Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
IPA
1.
Organisasi Laboratorium
Laboratorium
memiliki struktur organisasi yang setiap anggotanya memiliki tugas pokok dan
fungsi masing-masing. Kepala sekolah dalam organisasi laboratorium memiliki
tugas dan fungsi sebagai penanggungjawab. Kepala sekolah dan kepala
laboratorium memiliki hubungan hierarki dalam struktur organisasi laboratorium.
Dalam struktur organisasi laboratorium juga ada teknisi dan laboran yang
masing-masing memiliki tugas pokok dan fungsi dalam laboratorium.
2.
Personal
Aspek
personal dalam manajemen mutu berkaitan dengan kompetensi dari setiap tenaga
yang ada di laboratorium. Kompetensi yang harus dimiliki setiap kepala
laboratorium, teknisi, dan laboran mengacu pada standar pemerintah No. 26 Tahun
2008. Adapun kompetensi yang harus dimiliki antara lain:
Ø kompetensi
kepribadian
Ø kompetensi
sosial
Ø kompetensi
manajerial
Ø kompetensi
administratif
Ø kompetensi
profesional
3.
Equipment
Equipment
dimaksud disini adalah peralatan yang ada di laboratorium. Adapun peralatan di
laboratorium yaitu tabung reaksi, cawan petri, pipet tetes, pengaduk, gelas
ukur, spiritus, dan segala alat yang biasa dipakai dalam praktikum.
4.
Information management
Informasi
dibedakan berdasarkan sifatnya ada 2 yaitu akuntabilitas dan responsibilitas.
Informasi yang bersifat akuntabilitas adalah informasi yang arahnya vertikal
(keatas). Informasi yang bersifat akuntabilitas dapat dikatakan administratif.
Informasi yang bersifat responsibilitas adalah informasi yang arahnya
horizontal (kiri-kanan dan bawah). Informasi yang responsibilitas ini dapat
dikatakan bersama. Saat memanajemen informasi yang ada di laboratorium harus
bisa membedakan antara informasi yang bisa dibagikan ke publik dengan informasi
yang tidak bisa dibagikan ke publik. Sebagai contoh, kita tidak boleh
memberitahukan informasi tentang dimana membeli zat-zat kimia yang sifatnya
terlarang karena dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan
kriminal. Selain itu, kita sebaiknya melaporkan aliran dana yang ada di
laboratorium kepada anggota organisasi laboratorium saja.
5.
Proses Pengendalian
Proses
pengendalian lebih menekankan pada penggunaan bahan yang berbahaya terhadap praktikum
terutama limbah. Setiap laboratorium harus memiliki tempat pembuangan limbah
hasil praktikum. Sebaiknya limbah dibuang di tempat sampah yang berbeda-beda
sesuai jenis limbahnya agar tidak terjadi kontaminasi ataupun kecelakaan yang
dapat membahayakan keselamatan orang-orang yang ada di laboratorium. Terkait
penggunaan bahan yang berbahaya dalam praktikum sebaiknya diganti dengan bahan
yang lebih aman bagi keselamatan praktikan akan tetapi fungsinya sama.
6.
Purchasing and Inventory
Sebelum
membeli barang untuk laboratorium sebaiknya di data dahulu alat dan bahan yang
ada di laboratorium. Alat dan bahan yang ada dicek kelayakannya dan jumlahnya.
Apabila stok alat atau bahan tinggal sedikit sebaiknya cepat-cepat dibeli atau
dipesan sebelum praktikum dilaksanakan agar tidak menghambat keterlaksanaan
praktikum. Inventarisasi alat dan bahan harus terus dilakukan dan dicatat
sebagai laporan kepada kepala laboratorium. Inventarisasi yang baik dapat
menunjang kemajuan laboratorium.
7.
Document and Record
Dokumen
yang ada di laboratorium meliputi berita acara serta dokumen-dokumen kegiatan
yang ada di laboratorium. Perekaman berkaitan dengan alat yang dipakai di
laboratorium. Setiap kegiatan di laboratorium harus terdokumentasi dengan baik
sebagai pertanggungjawaban dalam mengelola laboratorium.
8.
Occurred Management
Manajemen
terkait penyimpangan di laboratorium ditekankan pada antisipasi. Keamanan dan
keselamatan di laboratorium harus dibuat standar operasional prosedur
(SOP).
9.
Assesment
Penilaian
merupakan target ketercapaian untuk setiap jenis layanan yang ada di
laboratorium. Setiap kegiatan yang ada di laboratorium haruslah dievaluasi atau
dimonitoring.
10.
Facility and Safety
Fasilitas
yang mendukung keselamatan kerja di laboratorium antara lain: ventilasi, lemari
asam, alat pemadam kebakaran, aliran listrik, aliran air, dan sebagainya.
Selain itu, gunakanlah baju lab, masker dan sarung tangan saat praktikum guna
perlindungan diri dari bahaya zat ataupun alat.
11.
Customer service
Kerja
customer service adalah piket terhadap kebersihan dan pelayanan yang ada di
laboratorium. Sekolah yang laboratoriumnya tidak memiliki customer service bisa
meminta siswa untuk membantu saat ada praktikum akan tetapi tidak mengganggu
aktivitas belajar siswa tersebut.
12.
Process improvement
Proses kemajuan terhadap laboratorium dapat dilakukan dengan cara merefleksi setiap kegiatan yang ada di laboratorium. Refleksi ini sangat penting dilakukan guna kemajuan laboratorium. Tanamkanlah prinsip: Hari ini lebih baik dari hari kemarin.
Dari tulisan diatas, ada beberapa
pertanyaan yang menurut penulis perlu didiskusikan, diantaranya :
1. Untuk persyaratan
manajemen dan persyaratan teknis, termasuk didalamnya keharusan memiliki personil
manajerial dan personil teknis. Apakah perbedaan antara personil manajerial dan
personil teknis ? Apakah boleh keduanya hanya dimiliki oleh 1 orang saja?
2. Siapa
sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu
laboratorium IPA di sekolah ?
3. Apakah
dokumentasi pada sistem manajemen mutu laboratorium
IPA di sekolah harus dilakukan pengkajian ulang secara berkala ?
terimakasih artikelnya, terkait pertanyaan kedua Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ? menurut saya yang terlibat pertama adalah kepala sekolah dan pengadaan alatnya, lalu ada kepala labor, selanjutnya laboran dan eknisi, guru mata pelajaran juga murid yang menggunakannya.karena semua yang bekerja dalam laboratorium tersebut terlibat dalam peningkatan manajemen mutunya.
BalasHapusterima kasih...
BalasHapusSiapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
menurut saya dalam peningkatan mutu laboratorium adalah semua yang termasuk dari bagian sekolah.baik kepsek,guru,tenaga sekolah dan siswa berperan meningkatkan mutu lab. tetapi yang berperan aktif dalam mengaturnya adalah tenaga lab yang ada didalamnya.
Menanggapi pertanyaan nomor dua Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah?
BalasHapusSemua unsur yang berada di sekolah bertanggungjawab untuk meningkatkan mutu di laboratorium sekolah baik Kelapa Sekolah, Guru IPA, Kepala Laboratorium, dan Teknisi/Laboran.
Salam
Agung Laksono
Assalamualaikum
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyan no 2.
pihak yang terlibat dalam manajemen mutu di sekolah adalah kepala sekola, kepala labor, laboran dan teknisi, guru bidang studi dan siswa itu sendiri
saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2 Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
BalasHapusDalam peningkatan mutu laboratorium Disekolah semua pihak terkait, baik itu kepsek,guru,tenaga sekolah serta siswa yang juga berperan dalam meningkatkan mutu laboratorium sekolah.terimakasih ^_^
assalamualaikum wr wb
BalasHapussaya mencoba menanggapi pertanyaan no 2.
Menurut saya pihak-pihak yang terlibat dalam meningkatkan manajemen mutu laboratorium ipa yaitu semua pihak yang ada disekolah dimulai dari kepala sekolah, guru, pegawai sekolah, dan termasuk siswa. Dimana pihak-pihak tersebut akan dibentuk dalam suatu susunan struktur organisasi manajemen laboratorium IPA yang nantinya akan lebih berfokus pada tanggung jawab tugasnya masing-masing. tugas siswa disini lebih dalam bentuk menjaga dan merawat semua peralatan,bahan dan lingkunga agar tetap selalu dalam keadaan baik.
Saya akan menanggapi pertanyaan no.2 Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
BalasHapusmenurut saya yang bertanggung jawab adalah kepala sekolah, Guru-guru bidang studi IPA, Kepala laboratorium, Teknisi dan Laboran.
Menanggapi pertanyaan no 2.
BalasHapusSiapa sjakah yg terlibat dalam laboratorium ipa?
menurut saya yang terlibat adalah kepala sekolah , kepala labor, selanjutnya laboran dan eknisi, guru mata pelajaran Ipa dan juga murid yang menggunakannya.
menanggapi pertanyaan nomor 3. iya. dokumentasi secara berkala diperlukan untuk menjaga, menambah manfaat dan meningkatkan mutu laboratorium. Terima kasih
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb
BalasHapusSiapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
Yang bertanggung jawab kepala sekolah,wakil kepala sekolah, kepala laboratorium, guru ipa dan teknisi serta laboran
Terima kasih
Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ? semua yang ada pada lingkungan sekolah seperti ,kepala sekolah dan jajaran guru lainnya , kepala laboratorium,laboran dan tekhnisi beserta para siswa disekolah
BalasHapusMenurut pendapat saya, siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
BalasHapuskepala sekolah,kepala labor, teknisi labor, guru bidang study yang menggunakan labor sebagai media pebelajaran dan juga siswa termasuk juga pengawas sekolah semua itu berperan aktif dalam meningkatkan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuslasan Materi yang sangat menarik. Saya akan mencoba menjawab no.1 terkait pertanyaan apakah perbedaan antara personil manajerial dan personil teknis ? Apakah boleh keduanya hanya dimiliki oleh 1 orang saja?
BalasHapusMenurut saya perbedaannya adalah pada personil manajerial berhubungan dengan orang-orang melakukan pengaturan-pengaturan/koordinasi dalam pengelolaan labor, sedangkan personil teknis adalah orang-orang yang langsung terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dalam laboratorium seperti laboran,teknisi dll.jika mengacu pada laboratorium yang ideal maka tentu saja tidak boleh satu orang saja.
Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
BalasHapusjika disekolah maka semua element yang ada didalam sekolah dapat berperan dalam peningkatan manjemen mutu, namut disini lebih ditekankan kepada gru sebagai pelaksana management dan siswa sebagai perawat dari kualitas labor
Mencoba menanggapi pertanyaan nomor 2, Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah ?
BalasHapusmenurut saya yang terlibat meningkatkan sistem menajemen mutu laboratorium IPA di sekolah yaitu semua pihak sekolah terlibat seperti guru, siswa, kepala sekolah, laboran.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3 yaitu, Apakah dokumentasi pada sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah harus dilakukan pengkajian ulang secara berkala ?Pada fungsi manajemen terdapat kegiatan pengawasan dimana pengawasan ini berfungsi untuk mengevaluasi perubahan-perubahan yang terjadi misalkan ada bantuan alat dan bahan yang baru tentu akan ada penambahan pada buku inventaris
BalasHapusmenanggapi pertanyaan No 3. Apakah dokumentasi pada sistem manajemen mutu laboratorium IPA di sekolah harus dilakukan pengkajian ulang secara berkala ?
BalasHapusya tentu harus dilakukan guna menghindari sesuatu hal atau kesalahan yang terjadi pada dokumentasi sebelumnya